(Mojowarno, 25/07/2025) Suasana kebersamaan dan toleransi mewarnai pelaksanaan doa bersama lintas agama dalam rangka tradisi Suroan dan Bersih Desa di Mojowarno. Acara yang digelar secara khidmat ini dihadiri langsung oleh jajaran Forkopimcam Mojowarno, termasuk Camat Mojowarno, Kapolsek Mojowarno, dan Danramil Mojowarno, beserta seluruh elemen masyarakat dari berbagai keyakinan.
Doa bersama ini menjadi puncak rangkaian kegiatan Suroan dan Bersih Desa yang bertujuan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan kemakmuran bagi seluruh warga Mojowarno. Partisipasi aktif dari perwakilan setiap agama menunjukkan kuatnya semangat kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat.
Tatag Yudianto Kepala Desa Mojowarno dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya acara ini. Beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman, serta menjadikan tradisi lokal sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. "Tradisi Suroan dan Bersih Desa ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga momentum untuk kita semua merefleksikan diri, bersyukur, dan memperkuat kebersamaan sebagai satu keluarga besar Mojowarno, apapun keyakinan kita," ujarnya.
Lebih lanjut Tatag Yudianto menggaris bawahi pentingnya kerukunan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah. "Ketika masyarakat hidup rukun dan saling menghargai, maka keamanan pun akan tercipta dengan sendirinya" jelasnya.
Disamping itu, bahwa kegiatan ini adalah contoh nyata dari gotong royong dan toleransi yang menjadi nilai luhur bangsa Indonesia. "Semangat kebersamaan yang terwujud dalam doa lintas agama ini patut dicontoh dan terus dilestarikan. Desa ini bukan milik saya, tetapi milik kita semua, membangun, memajukan desa tidak harus duduk dikantor desa" tegasnya.
Doa dipimpin secara bergantian oleh perwakilan masing-masing agama, memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa agar Mojowarno senantiasa dijauhkan dari bencana dan diberikan kemudahan dalam segala aspek kehidupan. Acara ini dimeriahkan oleh group Banjari IPNU/IPPNU Ranting Mojowarno dan ditutup dengan santap bersama yang semakin menambah kehangatan suasana.
Kegiatan doa bersama lintas agama ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan, tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi, tetapi juga sebagai penguat fondasi kerukunan dan persaudaraan di Mojowarno.